Sarat
darah air mata
Bersama
jerit tangis semesta
Zona
gelap tiada, wajah hampa
Aku berlari
bersama mimpi
Gunturpun
tiada hentikan
Tinggal bilah
bambu rapuh
aku punya
Terkaman
gila, pedang bantai mereka
Air
mata seakan pelepas nafsu
Bersama
bayangan ia semata
Oh,
ibuk !tunggu aku
Bangkit
asal yang lelap
Menuju
apa yang terang
Tiada
sakti bersama mantra
Bersama ibuk,
semesta ‘kan tunduk
Bersama ibuk,
aku berdiri
Bersama ibuk
pula, aku berlari
Juga untuk
bermimpi
Dan semua
akan berakhir
Kini
ibuk dipelukku
Lepas
nafsu bersama rindu juga
Sebab,
surga di telapaksucinya
Sebuah
cinta yang sempat tertunda kini berjumpa
Tiada
khayal bersama cepat,
Sebatas
racun menikam aku
Aku
termakan serigala
Batinku,
lantang! Bersorak!
“ibukkk!!!!”
“ibbbuuuuukkkk!!!!!!”
Nadiku
serasa pecah
Masa telah
tiada untukku
Adalah
sebuah gulita yang kini memakanku…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar